The 3rd ICoGPASS Politeknik STIA LAN Jakarta

Senin, 18 Oktober 2021, Politeknik STIA LAN Jakarta bekerjasama dengan Indonesian Association for Public Administration (IAPA) menyelenggarakan konferensi internasional The 3rd International Conference on Governance, Public Administration, and Social Science (ICoGPASS) dengan tema “Transforming Post Covid-19 Governance in Dynamic Society: Inclusivity, Accountability, Sustainability, Digitalization”. Forum ilmiah internasional yang diselenggarakan secara virtual tersebut sebagai wujud keseriusan Politeknik STIA LAN Jakarta dalam mempersiapkan strategi menuju tata kelola baru pasca pandemi.
Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA dalam welcoming speech menyampaikan bahwa kegiatan diskusi ilmiah internasional pada ICoGPASS III difokuskan pada proses governansi pasca pandemi. Presiden IAPA, Prof. Dr. Agus Pramusinto mempertegas dalam sambutannya bahwa pertemuan dan kolaborasi dari para akademisi di bidang Ilmu Administrasi dan ilmu sosial internasional ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran yang mempercepat adaptasi governance setelah pandemi. Ketidakpastian global yang semakin dinamis membutuhkan perhatian serius. Pembangunan inklusif, akuntabel, berkelanjutan, dan percepatan digitalisasi menjadi salah satu kunci sukses.
Sebagai upaya menambah khasanah keilmuan dan pelajaran dari negara lain, ICoGPASS III mendatangkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Adapun Keynote Speakers yang memberikan materi dalam forum ini yaitu Dr. Adi Suryanto, M.Si. (Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia), Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA. (Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta – Indonesia), Prof. Alex Brillantes, Jr. (University of the Philippines Diliman and Secretary-General of the Eastern Regional Organization for Public Administration (EROPA) – Philippines ), Prof. Dr. Ahmad Murtadha M. (Universiti Utara Malaysia), Nabukeera Madinah S., Ph.D. (Director of Female Campus Islamic University – Uganda), dan Prof. Dr. Young Hoon Ahn (Chief Director of the Public Policy Future Institute (PPFI) – Korea Selatan).
Para narasumber memberikan gambaran penanganan Covid-19 di negerinya dari perspektif ilmu administrasi. Kolaborasi dan adaptasi teknologi informasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dan persiapan kedepan. Dr. Adi Suryanto, M.Si, menyatakan bahwa reformasi tata kelola pasca Covid-19 harus beradaptasi dengan era pemerintahan kolaboratif yaitu proses dan struktur pengambilan keputusan dan pengelolaan kebijakan publik yang melibatkan masyarakat secara konstruktif melintasi batas-batas lembaga publik, tingkat pemerintahan, atau publik dan swasta untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu Prof. Alex Briliantes, Jr. Menyebutkan, ada banyak aspek yang dapat dipelajari dari krisis Covid-19, implikasi krisis terhadap manajemen publik, kepemimpinan, lintas lembaga dan tata kelola kolaboratif. Respon pemerintah dalam menghadapi krisis ini perlu menggunakan instrumen campuran. Diantaranya kepemimpinan, komunikasi, pemerintahan kolaboratif, perluasan peran pemerintah, digitalisasi, modal sosial, ketahanan masyarakat, dan siap hidup bersama Covid. Pada kesempatan yang sama Prof. Nurliah Nurdin, MA berpendapat bahwa kasus korupsi menjadi tantangan besar bagi governance and public admistration di masa pandemic. Menariknya karena justru negara negara yang menyatakan dirinya beragama namun tingkat korupsi tinggi dibandingkan negara skandinavanian yang rendah tingkat korupsi dimana penduduknya sendiri hanya 18 % yang percaya Tuhan. Ini berarti Agama dan perilaku ritual tidak diikuti secara signifikan atas sikap mereka terhadap korupsi. Korupsi tidak mengenal agama. Rekomendasinya adalah penyelenggaraan pemerintahan dan sistem politik harus transparan (open budget and it flows transparency), menjunjung tinggi integritas, akuntabilitas, kebebasan hak asasi manusia yang adil dan tidak bertentangan dengan agama.
Prof. Dr.Ahmad Marthada M, memberikan tanggapan tentang Krisis Pandemi Covid-19. Rekomendasinya adalah pemerintah harus membangun masyarakat inklusif, meningkatkan akuntabilitas dan legitimasi, memajukan lingkungan yang berkelanjutan, dan meningkatkan akuntabilitas politik. Terakhir, Nabukera Madinah S., Ph.D, menggagas pentingnya transformasi tata kelola pasca Covid-19 dalam masyarakat yang dinamis. Rekomendasinya yaitu, transparansi sangat penting untuk keberhasilan pemulihan dari Covid-19, kemauan politik yang kuat pada transformasi tata kelola covid-19, termasuk meningkatkan keberlanjutan dan akuntabilitas, inklusi, keberlanjutan, dan digitalisasi.
Politeknik STIA LAN Jakarta dalam pelaksanaan ICoGPASS III, selain bekerjasama dengan IAPA sebagai co-host, turut menggandeng 9 universitas ternama di Indonesia sebagai partner yaitu Politeknik STIA LAN Bandung, Politeknik STIA LAN Makassar, Universitas Diponegoro, Universitas Terbuka, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Serang Raya, dan Universitas Brawijaya.
Secara keseluruhan, selain pemaparan materi dari 6 narasumber global pada plenary session, acara the 3rd ICoGPASS 2021 turut melibatkan 234 pemakalah berasal dari berbagai institusi di dalam negeri maupun luar negeri, seperti, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia. Selain itu, terdapat 538 peserta yang bergabung via zoom dan sekitar 300 orang mengikuti via kanal YouTube Politeknik STIA LAN Jakarta. Seluruh artikel yang dipresentasikan pada konferensi ilmiah internasional ini akan secara selektif dipublikasikan pada prosiding internasional, jurnal nasional bereputasi, dan saluran publikasi lain. Dengan adanya 234 pemikiran yang didiskusikan dan dipublikasikan diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan diskursus governansi pasca pandemi. Penyelenggaraan ini menjadi salah satu kontribusi Politeknik STIA LAN Jakarta dalam melahirkan ide dan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan tata kelola pemerintahan pasca-covid. Seperti yang Poltek STIALAN Jakarta yakin, perkembangan ilmu tidak untuk ilmu itu sendiri, melainkan harus berkontribusi dalam mencapai kemaslahatan masyarakat.
Jakarta, 18 Oktober 2021
Panitia 3rd ICoGPASS Politeknik STIA LAN Jakarta

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/