Jakarta, 18 Desember 2024 – Kurikulum berbasis capaian pembelajaran (Outcome Based Education/OBE) menjadi keniscayaan bagi perguruan tinggi di Indonesia, tak terkecuali perguruan tinggi Politeknik STIA LAN Jakarta. Dengan OBE, proses pembelajaran berfokus pada capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diharapkan dari mahasiswa setelah menyelesaikan suatu mata kuliah, semester, atau program studi.
Penerapan OBE memungkinkan pengembangan kurikulum yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan zaman. Silabus dan bahan ajar dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan industri tanpa harus mengubah capaian pembelajaran yang ditetapkan. Dengan demikian, lulusan Politeknik STIA LAN Jakarta memiliki kompetensi aktual yang dibutuhkan industri dan masyarakat global.
Hal ni disampaikan Prof. Dr. Nurliah Nurdin dalam Workshop Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) pada 18 Desember 2024 di Ruang AC-AD Lantai 4.
“Persaingan global menjadi sasaran untuk kita mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum, tantangannya adalah mahasiswa kita bisa merasakan manfaat dari pengajaran yang mereka dapatkan, misal sarjana selama 7-8 semester atau 4 tahun, magister 2 tahun, doktor 3 tahun. Kita harus semangat karena yang dihadapi adalah keberhasilan mahasiswa disamping instansi sebagai stakeholders. Harapannya akhir tahun ini kurikulum 2024 harus berorientasi pada outcome based education/OBE dan kita bisa memanfaatkan sistem keterbukaan informasi publik supaya masyarakat bisa melihat perubahan. Semester baru Januari 2025 kurikulum outcome based ini agar bisa diterapkan,” ujar Nurliah.
Selain itu, OBE mendorong peran aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran. Mahasiswa tidak hanya menerima transfer pengetahuan dari dosen, tapi aktif membangun pemahamannya sendiri untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Lebih jauh, implementasi OBE di Politeknik STIA LAN Jakarta akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing global.