Bangka, 26 Oktober 2022—Pusat Pengembangan Kader ASN Lembaga Administrasi Negara RI kembali mengadakan sosialisasi ASN Talent Academy yang kali ini berlokasi di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Melibatkan beberapa pegawai dari Lembaga Administrasi Negara, diantaranya adalah Bapak Dadan Sidqul Anwar yang merupakan Koordinator Bidang Sekolah Kader LAN RI dan Ibu Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA. selaku Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta yang sekaligus pada kegiatan tersebut menjadi Pemateri dan mempresentasikan materi berjudul “Era Milenial dan Tantangan Perubahan Birokrasi”. Diikuti oleh seluruh ASN milenial di daerah Pangkalpinang yang diperkirakan berpotensi untuk dapat memimpin di masa depan.
Kegiatan Sosialisasi ASN Talent Academy ini juga turut dihadiri oleh Ibu Dra. Susanti, M.AP, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Provinsi Bangka Belitung, beliau memberikan sambutan sebelum materi mulai ditayangkan.
Dalam pemaparannya, Prof. Nurliah Nurdin mengelompokkan umur milenial dan generasi X yang akan mendominasi dunia kerja. Dilansir dari hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa, termasuk di dalamnya generasi X 21,88%, generasi Z 27,94%, Milenial 25,87%, Baby Boomer 11,56%, Pre-Boomer 1,87% dan Post Gen Z 10,88%. PNS terbanyak saat ini ternyata berada pada kelompok usia 41-55 tahun. Selebihnya baru diduduki oleh PNS milenial dengan kelompok usia 18-40 tahun.
Tak hanya itu, Nurliah Nurdin juga memberikan beberapa contoh organisasi yang dibentuk dari Agile Mind pemuda-pemudi Indonesia, antara lain di bidang commerce, learning, agriculture, finance, transportation, food, health, bahkan fund-raising. Dimana semua hal tersebut tadinya dilakukan manual oleh baby boomer namun sekarang diubah menjadi serba digital oleh kaum milenial yang telah mendominasi dunia kerja. Hal itu merupakan keuntungan yang memudahkan masyarakat saat ini di dalam kesehariannya. Pada paparan selanjutnya, Nurliah Nurdin menuturkan perbedaan antara multi entry dan multi exit. Multi entry dimaksudkan untuk peserta ASN bertalenta dapat masuk melalui program unbundling atau langsung program bundling setelah melalui proses seleksi dari instansi dan LAN. Multi exit yaitu peserta dapat memilih berhenti pada program yang mana saja di tahap bundling maupun unbundling.
Ibu Mid Rahmalia, Koordinator Bidang Latsar menyampaikan, “Kegiatan ini memberikan dampak yang sangat positif, melihat antusias peserta saat mengikutinya. Mudah-mudahan mereka yang lulus di program ASN Talent ini adalah yang betul memiliki kualifikasi sebagai seorang calon pemimpin di masa depan.” ujarnya.
Sosialisasi ASN Talent Academy ini sendiri merupakan wahana pengembangan kompetensi secara fleksibel dan adaptif untuk mengembangkan potensi kepemimpinan ASN muda dalam menjawab tantangan perubahan kekinian dan masa depan. Program ini diperuntukkan bagi para ASN milenial yang bertalenta untuk dipersiapkan menjadi pemimpin muda masa depan.