Ruang Bercakap Mahasiswa: Wadah Aspirasi dan Dialog Kritis di Kampus

Jakarta, 22 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat budaya diskusi dan memperluas ruang partisipasi mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik STIA LAN Jakarta menyelenggarakan program “Ruang Bercakap Mahasiswa” (RUBER) pada Rabu (22/10) di Gedung Serbaguns.

Mengusung tema “Dari Aspirasi Menuju Perubahan”, kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran secara terbuka. Program ini bertujuan menciptakan ruang komunikasi yang positif dan konstruktif antara mahasiswa dan pihak kampus.

Ketua BEM Politeknik STIA LAN Jakarta, Haikal, menjelaskan bahwa kegiatan RUBER merupakan bentuk lanjutan dari program kerja “Lapor Kesah” (kritik dan saran melalui platform NGL).

“Forum Ruang Bercakap ini menjadi sarana bagi seluruh mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi, menyampaikan kritik, dan memberikan saran baik di bidang akademik maupun non-akademik. Masukan yang disampaikan akan menjadi bahan evaluasi dan diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait,” ujar Haikal.

Acara yang dipandu oleh Dedi Kosasih ini menghadirkan narasumber dari unsur Kewadiran I, Kewadiran II, dan Kewadiran III.

Pada sesi pertama, dibahas topik seputar sarana dan prasarana kampus. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi antara lain pendingin ruangan (AC) yang kurang optimal, ketersediaan tisu toilet, pintu yang menutup terlalu cepat, ubin tangga yang rusak, responsivitas admin kampus, serta usulan perbaikan fasilitas kantin, seperti penambahan meja dan kursi serta penyediaan ruang khusus bagi perokok.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur I Bidang Administrasi Umum, Dr. Neneng Sri Rahayu, M.Si., menyampaikan apresiasi atas perhatian mahasiswa terhadap peningkatan layanan kampus.

“Kritik, masukan, dan saran dari mahasiswa akan kami tindak lanjuti bersama tim Kewadiran I. Untuk masalah kantin, kami akan berkoordinasi dengan Koperasi LAN. Kami juga berharap seluruh mahasiswa ikut menjaga dan merawat sarana serta prasarana kampus demi kemanfaatan bersama,” ungkap Dr. Neneng.

Pada sesi kedua, pembahasan berfokus pada isu akademik, seperti keluhan terhadap dosen, pelaksanaan magang mahasiswa, program studi, serta kasus perundungan (bullying) baik verbal maupun nonverbal.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur II Bidang Akademik, Dr. Mala Sondang Silitonga, M.A., menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti permasalahan akademik yang muncul.

“Dosen yang berhalangan mengajar karena tugas dinas dapat mengganti perkuliahan pada hari Rabu atau Jumat, sesuai kesepakatan bersama. Untuk kegiatan magang, mahasiswa program studi Administrasi Bisnis Sektor Publik (ABSP) dapat ditempatkan di kementerian atau unit yang relevan dengan bidang studinya, sesuai dengan kurikulum dan aturan yang berlaku,” jelas Dr. Mala.

Selanjutnya, sesi ketiga membahas isu terkait Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA). Permasalahan yang diangkat antara lain kebutuhan ruang sekretariat bagi UKM Rohis, usulan pembentukan UKM Korps Sukarelawan, serta perlunya dukungan moril dan materiil dari pihak kampus terhadap kegiatan mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Kewadiran III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Keisha, menyampaikan terima kasih atas aspirasi mahasiswa dan memastikan akan menindaklanjutinya.

“Ruang Himpunan Mahasiswa (HIMA) akan dipindahkan ke lantai 5. Sementara itu, pembentukan UKM Sukarelawan dapat diajukan setelah menyusun AD/ART dan mengajukannya secara resmi ke Bidang Kemahasiswaan,” terang Keisha.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Humas, Ikbal, menambahkan bahwa Rohis dapat memanfaatkan ruang di lantai 2 untuk kegiatan diskusi dan rapat. Sementara Ketua Career Development Center (CDC), Martris, menjelaskan bahwa setiap UKM memiliki anggaran yang berasal dari pengurus sebelumnya.

“Apabila UKM ingin melaksanakan kegiatan dengan kebutuhan dana yang besar, dapat mencari sponsor untuk menutupi kekurangannya,” ujar Martris.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Diskusi berjalan hangat, disertai berbagai pertanyaan kritis serta usulan konkret yang disampaikan peserta.

Dengan semangat kolaboratif, BEM Politeknik STIA LAN Jakarta berharap program Ruang Bercakap Mahasiswa dapat menjadi motor penggerak perubahan positif di lingkungan kampus, sekaligus memperkuat budaya dialog dan partisipasi aktif mahasiswa dalam membangun kampus yang lebih baik.

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/