
Jakarta, 3 November 2025 – Dalam upaya mewujudkan transformasi birokrasi yang adaptif, profesional, dan berdaya saing, Politeknik STIA LAN Jakarta terus memperluas jangkauan kerja sama strategis dengan berbagai lembaga negara. Salah satu langkah nyata tersebut terwujud melalui kegiatan Sosialisasi Program Pendidikan Politeknik STIA LAN Jakarta di lingkungan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) yang diselenggarakan di Ruang Rapat Biro SDMO Lantai 9 Gedung 3 MK, Senin (3/11/2025). Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini diikuti oleh ratusan pegawai dari berbagai unit kerja di MKRI dan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan tinggi terapan dengan lembaga negara dalam pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam kesempatan tersebut, tim Politeknik STIA LAN Jakarta memaparkan berbagai program pendidikan unggulan mulai dari Sarjana Terapan, Magister Terapan, hingga Doktor Terapan, yang seluruhnya dirancang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) aparatur tanpa mengganggu tugas kedinasan.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Edy Sutrisno menekankan bahwa Politeknik STIA LAN Jakarta tidak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi juga menghadirkan pendekatan pembelajaran yang kontekstual, fleksibel, dan relevan dengan tantangan kerja aparatur masa kini.
“Kami berkomitmen menghadirkan pendidikan terapan yang memberikan solusi nyata bagi ASN untuk meningkatkan kapasitas dan kariernya, dengan model pembelajaran yang adaptif dan terintegrasi dengan dunia kerja,” ungkap Edy Sutrisno.
Salah satu inovasi yang mendapat perhatian besar dari peserta adalah Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk jenjang Magister Terapan. Program ini memberikan pengakuan atas capaian pembelajaran dari pengalaman kerja, pelatihan, maupun pendidikan sebelumnya sehingga peserta dapat mempercepat masa studi dan memaksimalkan pengalaman profesional menjadi nilai akademik.
Antusiasme peserta terlihat dari beragam pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi, mulai dari skema pembiayaan, linearitas program studi, hingga mekanisme pembelajaran dalam kelas kerja sama. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan kesadaran ASN MKRI terhadap pentingnya peningkatan kompetensi melalui jalur pendidikan formal yang relevan dengan kebutuhan organisasi.
Dari pihak MKRI, Sri Handayani, Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
“Peningkatan kompetensi ASN merupakan prioritas utama kami. Dengan kerja sama ini, kami berharap semakin banyak pegawai MK yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa mengganggu tanggung jawab kedinasan,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum sosialisasi, tetapi juga menjadi platform strategis untuk membangun kolaborasi jangka panjang antara Politeknik STIA LAN Jakarta dan Mahkamah Konstitusi dalam mendukung agenda reformasi birokrasi berbasis penguatan kapasitas aparatur.
Melalui kolaborasi ini, kedua institusi berkomitmen untuk melahirkan ASN unggul yang berintegritas, adaptif terhadap perubahan, dan mampu menjadi motor penggerak birokrasi berkelas dunia.




