Generasi muda dan milenial acapkali menghabiskan waktu dan uang mereka untuk hal-hal yang bersifat kesenangan sesaat seperti berkumpul di kafe, membeli gadget, dan menonton konser. Padahal, uang mereka dapat mereka investasikan dalam berbagai bentuk investasi yang dapat berkembang di masa depan, salah satunya adalah saham. Hal tersebut disampaikan oleh para pembicara dalam kegiatan webinar berjudul “Eureka! Connect & Accelerate: Past Fighter, Present Innovator, Future Leader” yang diselenggarakan oleh Politeknik STIA LAN Jakarta dalam rangka Dies Natalis Politeknik STIA LAN Jakarta ke-62, diikuti oleh segenap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di Politeknik STIA LAN Jakarta via Zoom Meeting, Sabtu (15/10).
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, M.A. mengatakan bahwa “eureka” adalah sebuah kata seruan yang digunakan untuk melambangkan penemuan suatu hal. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Εὕρηκα/Ηὕρηκα – heurēka/hēurēka yang berarti “aku telah menemukannya”. Seruan ini terkenal karena digunakan oleh Archimedes, yang pertama kali menggunakan kata “eureka”.
Selain hal tersebut, Nurliah juga mengungkapkan bahwa selama dua tahun pandemi ini, masyarakat Indonesia ditantang untuk lebih baik di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Perubahan yang sangat cepat di era VUCA ditantang untuk segera berbenah kualitas sebagai penyelenggara pendidikan tinggi dan merespon keadaan dengan cepat untuk maju bersama-sama. Semakin dahsyat benturan-benturan yang dihadapi, maka akan semakin kuat juga menghadapi benturan dan keluar dari masalah.
Webinar ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Prof. Nurliah Nurdin, M.A. (Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta), Mr. Tae Yong Shim (CEO of Mirae Asset Sekuritas), Ivonne Kaharu (Head of Corporate Secretary of Mirae Asset Sekuritas), dan Francisca Gerungan (Head of Fund Service of Mirae Asset Sekuritas). Webinar ini dimoderatori oleh Keisha Dinya Solihati, S.T., M.A.B., Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta.
Webinar ini membahas tentang bagaimana memulai investasi. Mahasiswa dan masyarakat dapat memulai berinvestasi dengan modal minim dan dapat disesuaikan dengan profil resiko tiap individu. Untuk reksadana misalnya, untuk profil konservatif dapat memulai di Reksadana Pasar Uang atau Pendapatan Tetap. Profil moderat dapat berinvestasi pada Reksadana campuran dan profil agresif mungkin lebih tertarik di Reksadana saham. Investasi pada reksadana pun bersifat likuid dan mudah ditransaksikan.
Seperti halnya menabung, investasi ini adalah tabungan jangka panjang untuk masa depan. Hasil investasi saham dapat menjadi ‘passive income’ di saat sudah pensiun kelak.
Materi dari CEO Mirae Asset, Mr. Tae Yong Shim menjelaskan mengenai pentingnya kolaborasi dalam mencapai percepatan pertumbuhan. Beliau menyampaikan, untuk selalu berkembang kita harus berpikir “out of the box” dan terbuka untuk kolaborasi. Karena dengan berkolaborasi, dampak hasilnya bukanlah penjumlahan (+) tapi adalah perkalian (x). Seperti halnya kerjasama dan kolaborasi yang telah dilakukan oleh berbagai pelaku bisnis, kerjasama antara “Politeknik STIA LAN Jakarta x Mirae Asset Sekuritas” juga akan menghasilkan hal positif dan bermanfaat serta dampak yang lebih luas.
Dengan webinar ini, semoga mahasiswa Politeknik STIA LAN Jakarta dan generasi muda semakin cerdas mengelola keuangannya, salah satunya adalah dengan berinvestasi sebagai bentuk perlindungan aset di masa depan. Para peserta antusias mengikuti kegiatan ini dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada narasumber.