Jakarta, 17 April 2024 – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) menggelar diskusi penting yang membahas tentang Implementasi Kebijakan Ibu Kota Nusantara dalam Perspektif Sismennas. Acara tersebut merupakan penyelenggaraan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI dan dihadiri oleh sejumlah panelis yang ahli di bidangnya.
Salah satu panelis dalam diskusi tersebut adalah Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta. Beliau diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi sebagai Panel, membahas tentang “Dampak Sosial, Budaya, dan Politik Dalam Negeri pada Tata Kelola IKN terhadap Pembangunan yang Berkelanjutan, Tangguh, dan Kompetitif.”
Turut hadir dalam diskusi ini adalah sejumlah panelis terkemuka lainnya, antara lain Mayjen TNI (Purn) Sugeng Santoso, S.I.P., Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M., dan Prof. Dr. Drs. Khasan Effendy, M.Pd. Moderator diskusi ini adalah Brigjen Pol Drs. Mashuri.
Diskusi yang berlangsung di ruang NKRI Gd. Pancagatra, Lantai 3 Barat, Lemhanas RI, ini dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi seperti yang memiliki kepentingan terhadap pembangunan nasional.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA menyampaikan pemahamannya yang mendalam mengenai dampak sosial, budaya, dan politik dalam negeri terhadap tata kelola Infrastruktur Kunci Nasional. Beliau menyoroti pentingnya memperhitungkan aspek-aspek tersebut dalam perencanaan dan implementasi kebijakan pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, tangguh, dan kompetitif bagi Indonesia.
Prof. Nurliah juga memberikan beberapa kesimpulan yang dibagi menjadi beberapa aspek, mulai dari tantangan ekonomi yang menitikberatkan pada perihal pendanaan, infrastruktur dan disparitas ekonomi, tantangan politik yang mengacu pada tata kelola administrasi dan oposisi politik, tantangan budaya yang bertujuan untuk pelestarian budaya dan integrasi sosial, tantangan lingkungan yang menjelaskan dampak lingkungan dan ketahanan iklim dan yang terakhir merupakan tantangan infrastruktur yang mengedepankan moda transportasi dan utilitas.
Diskusi ini memberikan wadah yang berharga bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan solusi terkait dengan isu-isu strategis yang menjadi fokus pembangunan nasional. Keberhasilan acara ini menegaskan komitmen bersama untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia.