Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta menjadi Panelis Debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta

Pada Minggu, 6 Oktober 2024, Jakarta akan menjadi sorotan nasional dengan berlangsungnya debat perdana Calon Gubernur (Cagub) Jakarta di JIEXPO Kemayoran. Debat yang akan dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama 150 menit ini diharapkan menjadi salah satu momen krusial dalam menentukan arah pembangunan ibu kota di masa depan. Dengan tema sentral “Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global”, acara ini diharapkan tidak hanya menarik perhatian warga Jakarta, tetapi juga seluruh Indonesia, karena posisinya sebagai barometer politik nasional.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat, Astri Megatari menuturkan, tujuh panelis tersebut berasal dari berbagai unsur bidang keilmuan yang berbeda-beda. “Jadi ini panelis berbagai macam bidang keilmuan,” ujar Astri di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).

Berikut adalah daftar panelis pada debat perdana Pilkada Jakarta dengan tema tentang sumber daya manusia (SDM) dan Jakarta yang tak lagi jadi ibu kota: 

  1. Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si
  2. Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Dr. Beki Mardani, MM
  3. Peneliti BRIN, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA
  4. Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA
  5. Pakar hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Dr. Ahsanul Minan
  6. Rektor Universitas Bung Karno (UBK), Dr. Didik Suharianto
  7. Peneliti Ekonom lingkungan, Andhyta Firselly Utami

Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA, Direktur Politeknik STIA LAN, mendapat kehormatan dengan ditunjuk sebagai salah satu perumus dan panelis dalam Debat Calon Gubernur Jakarta 2024. Keterlibatan Prof. Nurliah dalam perhelatan Debat Kandidat calon gubernur Jakarta  ini menegaskan peran strategis akademisi dalam menentukan arah kebijakan dan pemimpin masa depan, khususnya di Ibukota Jakarta.

Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA, adalah guru besar IPDN alumni Prodi Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia tahun 2011 dengan dukungan beasiswa Fullbright melakukan riset disertasi ke Ohio University , USA 2009 dengan judul Komparasi Sistem Presidensial Indonesia dan Amerika: RIvalitas Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif 2004-2009;  Master of Arts  Political Sciences Comparative Study di Northern Ilinois University USA tahun 2003  dengan judul tesis ”Komparasi Representasi Perempuan d Parlemen: Studi Indonesia dan Negara Negara Dunia; dan Sarjana Hubungan International FISIP Universitas Hasanudin tahun 1996. 

Sejak tahun 2019, Nurliah mendapatkan tugas tambahan menjadi Direktur di Poltek STIA LAN Jakarta dan saat ini telah terpilih lagi untuk periode kedua. Selain sebagai  dosen pengajar di tingkat sarjana, magister dan doktoral di Poltek STIA LAN Jakarta dan IPDN , Nurliah banyak melakukan sharing knowledge baik di eksekutif (kementerian, lembaga, pemerinta daerah) maupun legislatif (DPR,DPD dan MPR) terkait pelayanan publik, pemilihan umum dan kepemimpinan, representasi gender , pemerintahan dan birokrasi .

Keterlibatan Prof. Nurliah sebagai perumus dan panelis debat calon gubernur bukanlah hal yang mengejutkan mengingat kredibilitas dan rekam jejaknya yang panjang dalam bidang politik, pemerintahan dan kebijakan publik. Sebagai perumus, Prof. Nurliah bersama anggota tim lain bertanggung jawab dalam menyusun topik-topik utama yang akan menjadi fokus perdebatan antar calon gubernur, memastikan bahwa tema-tema yang diangkat relevan dengan kebutuhan masyarakat Jakarta. Dalam perannya sebagai panelis, beliau juga akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang berfokus pada solusi konkret terkait isu-isu krusial di Jakarta.,

Prof. Nurliah sering menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi pemerintahan. Menurutnya, pengambilan kebijakan yang baik harus berlandaskan pada riset yang komprehensif dan implementasi yang efektif. Dalam banyak kesempatan, beliau menekankan bahwa keberhasilan sebuah kebijakan tidak hanya dilihat dari konsep yang baik, tetapi juga bagaimana kebijakan tersebut dijalankan di lapangan.

Format debat akan dibagi dalam beberapa segmen, di mana masing-masing calon gubernur akan diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan program mereka terkait dengan tema utama, yaitu pembangunan SDM dan transformasi Jakarta menuju kota global. Selain itu, mereka juga akan diberikan kesempatan untuk saling bertanya dan menanggapi pertanyaan dari panelis. Dengan durasi debat 150 menit, format ini diharapkan akan menciptakan diskusi yang mendalam dan terfokus pada solusi-solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi Jakarta.

Debat perdana diseluruh wilayah Indonesia  ini diperkirakan akan menyedot perhatian besar dari masyarakat. Banyak yang berharap debat ini mampu memberikan gambaran jelas mengenai arah pembangunan Jakarta ke depan dan bagaimana para calon gubernur berencana untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi kota ini. Media sosial diperkirakan akan dipenuhi diskusi dan analisis dari masyarakat luas, yang tidak sabar untuk melihat siapa calon gubernur yang mampu mempresentasikan visi terbaik mereka. Dengan tema yang sangat strategis dan para panelis yang kompeten, debat Pilgub Jakarta ini diharapkan menjadi salah satu ajang demokrasi yang paling berkualitas, sekaligus menjadi momentum penting bagi masa depan Jakarta dan Indonesia.

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/