Digital Academy sebagai Solusi Peningkatan Kapasitas Digital dan Menjembatani Generation Gap

Pada 27 Agustus 2024, Gedung Graha Wicaksana ASN Corporate University menjadi saksi penyelenggaraan International Public Lecture bertema “The Challenges of Digital Transformation for Strengthening the Capacity of Generations Z and Institutions.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh Politeknik STIA LAN Jakarta, dengan tujuan mendalami peran transformasi digital dalam membentuk masa depan birokrasi dan institusi di era dominasi Generasi Z.

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ahli di bidang transformasi digital, di antaranya Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MA, dan Presiden THINK Foundation Korea Selatan, Prof. Young Hoon Ahn, Ph.D., Acara ini dimoderatori oleh Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA.

Sambutan Pembukaan oleh Plt. Kepala LAN, Dr. Muhammad Taufiq, DEA

Dalam pembukaan, Dr. Muhammad Taufiq menyoroti peran Generasi Z yang semakin mendominasi dunia kerja, terutama dalam birokrasi dan institusi publik. Menurutnya, Generasi Z dikenal sebagai generasi yang paling terampil secara digital dan aktif dalam dunia maya. Hal ini mendorong perubahan besar dalam cara pemberian layanan publik, yang kini harus lebih kolaboratif dan berbasis teknologi.

Beliau juga menekankan pentingnya mengadopsi gaya belajar kolaboratif dan digitalisasi dalam sistem pendidikan, yang mendorong kreativitas melalui pemanfaatan teknologi. “Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang perubahan mindset dan budaya kerja dalam birokrasi, terutama sesuai dengan perencanaan RPJP Indonesia yang mendukung digitalisasi,” jelasnya.

Pandangan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo

Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo melanjutkan dengan membahas megatren global yang dipengaruhi oleh teknologi, pandemi, dan dominasi Generasi Z. Menurutnya, *Generasi Z adalah penggerak utama perubahan dunia saat ini, dan tidak mungkin dipisahkan dari teknologi. “Di dunia yang semakin dikendalikan oleh kehidupan digital, pemerintah harus menyiapkan kerangka kompetensi digital, baik untuk guru, ASN, maupun masyarakat umum,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan pentingnya membentuk Digital Academy sebagai wadah bagi pemerintah untuk mengembangkan kompetensi digital. Selain itu, beliau menekankan perlunya pendekatan baru dalam rekrutmen talenta digital dan penguatan lifelong learning untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perubahan teknologi.

Perspektif Global dari Prof. Young Hoon Ahn, Ph.D., Presiden THINK Foundation

Prof. Young Hoon Ahn dari Korea Selatan menyoroti pentingnya program-program yang dirancang khusus untuk mendukung transformasi digital di sektor publik. Ia berbagi pengalaman tentang berbagai Digital Academy yang sukses di berbagai negara, seperti Singapura, Korea Selatan dan Eropa, yang menekankan pada pentingnya kompetensi digital sebagai keterampilan inti bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, akademi-akademi ini menyediakan ekosistem pembelajaran yang tidak hanya mempersiapkan pegawai negeri untuk masa depan, tetapi juga memberdayakan mereka melalui kolaborasi lintas sektor dan pengetahuan mutakhir. Ia juga menekankan pentingnya kebijakan tata kelola data yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan data di era digital. “Pemerintah harus mengambil peran proaktif dalam mengelola data dan memastikan infrastruktur digital yang andal,” tegasnya.

Prof. Dr. Nurliah Nurdin menutup dengan menyatakan bahwa digitalization is a must, tidak hanya secara individu tapi juga pemerintahan perlu mengadopsi dan mengintegrasikan cara kerja digital untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal serupa berlaku untuk Politeknik STIA LAN Jakarta, dimana semua harus meningkatkan kapasitas digital-nya, baik dari sisi proses bisnis, maupun SDM-nya.

Kuliah umum ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana transformasi digital bukan hanya mengubah pola kerja birokrasi, tetapi juga mempersiapkan Generasi Z untuk menghadapi masa depan yang lebih kolaboratif dan inovatif. Politeknik STIA LAN Jakarta dengan komitmennya terhadap peningkatan kapasitas digital melalui pendidikan dan pelatihan terus memainkan peran penting dalam mendorong perubahan positif di Indonesia.

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/