
Jakarta, 30 September 2025 – Sebuah ajang intelektual bertajuk Book Battle kembali digelar dengan semangat literasi dan diskusi kritis. Kali ini, buku yang menjadi sorotan adalah “Politik Hukum: Sebuah Kajian Pendekatan Sosial” karya Agus Anjar, S.Sos., M.Si., yang mengupas dinamika hukum dalam perspektif sosial-politik Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (30/9) ini melibatkan tiga peserta dari Politeknik STIA LAN Jakarta, Politeknik STIA LAN Bandung, dan Politeknik STIA LAN Makassar yang masing-masing menyampaikan ulasan, kritik, dan interpretasi mereka terhadap isi buku. Dengan gaya presentasi yang beragam, para peserta menunjukkan pemahaman mendalam terhadap konsep politik hukum, mulai dari konstruksi sosial dalam pembentukan regulasi hingga peran aktor politik dalam proses legislasi.
Acara ini resmi dibuka oleh Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA. dan disaksikan oleh seluruh civitas akademika, menciptakan atmosfer intelektual yang hangat dan penuh antusiasme.
Dalam sambutannya, Prof. Nurliah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan Book Battle ini bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan berani menyampaikan gagasan,” ujarnya.
Prof. Nurliah juga menyoroti politik hukum, jika proses politik berjalan dengan baik maka administrasi juga berjalan dengan baik. Namun jika proses politik saling tarik menarik dan menunjukkan kepentingan kelompok, bendera, dan lainnya maka administrasi akan terganggu dan tidak berjalan dengan baik.
Lebih lanjut Prof. Nurliah menambahkan pesan kepada seluruh peserta dalam kegiatan Book Battle ini agar:
- Tumbuhnya semangat literasi akademik – agar mahasiswa dan dosen terbiasa membaca, mendiskusikan, dan mengkritisi karya-karya besar.
- Terbentuknya komunitas pembelajar lintas kampus – forum ini bisa menjadi embrio bagi jaringan akademik yang lebih luas.
- Internalisasi gagasan dalam praktik nyata – kita tidak berhenti pada diskusi, tetapi juga mengaplikasikan prinsip Politik Hukum dalam pengelolaan program studi dan politeknik.
- Penguatan karakter dan kepemimpinan akademik – sehingga setiap individu memiliki komitmen untuk berkembang dan berkontribusi bagi bangsa.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembelajaran dan refleksi kritis bagi mahasiswa terhadap realitas politik hukum di Indonesia. Penulis buku, Agus Anjar, turut memberikan apresiasi atas antusiasme peserta dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus mendorong budaya literasi dan pemikiran kritis di kalangan akademisi muda. Kegiatan Book Battle yang dilakukan Politeknik STIA LAN Jakarta ini menjadi inspirasi bagi kampus lain.
“Saya apresiasi melihat mahasiswa mampu mengelaborasi gagasan dalam buku ini dengan perspektif mereka sendiri. Ini menunjukkan bahwa literasi bisa menjadi ruang diskusi yang hidup. Turut memberikan semangat kepada para peserta dan berharap kegiatan book battle ini menjadi inspirasi bagi kampus lain,” ujar Agus Anjar.
Book Battle ini menghadirkan para juri yaitu: Aulia Rahmawati, S.Sos, M.Si dari Politeknik STIA LAN Jakarta, Raisa Rafifiti Choerunnisa, S.H., M.Si. dari Politeknik STIA LAN Bandung, dan Anhar Dana Putra, S.Psi., M.Psi.T dari Politeknik STIA LAN Makassar serta dipandu oleh Moderator Rima Ranintya Yusuf, SIP, MPA.
Pertanyaan yang diajukan para juri dan sesama peserta berlangsung interaktif menunjukkan bahwa pendekatan sosial dalam kajian hukum mampu membuka ruang dialog yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Book Battle dihadiri oleh dosen, staf, dan mahasiswa dari berbagai program studi. Book Battle ditutup dengan pemberian penghargaan kepada peserta terbaik yang dinilai berdasarkan argumentasi, pemahaman materi, dan kemampuan menyampaikan gagasan secara sistematis.
Juara pertama diraih oleh Tim dari Politeknik STIA LAN Jakarta, juara kedua Tim Politeknik STIA LAN Bandung, dan juara ketiga diraih Politeknik STIA LAN Makasar. Kegiatan Book Battle ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk gemar membaca buku, memperluas wawasan, dan mengembangkan tradisi literasi di kampus.







