DKM Musholla Nurul Ilmi Kampus Politeknik STIA LAN Jakarta menyelenggarakan Kajian Ramadhan dengan menghadirkan para penceramah dari dosen Politeknik STIA LAN Jakarta dan para ustadz eksternal. Kegiatan kajian dimulai pada hari pertama, kali ini mengambil tema “Shaum dalam Kekuasaan”. Penceramah pada kajian perdana ramadhan kali ini adalah Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA. Kegiatan ini dihadiri oleh para jamaah dari pegawai dan mahasiswa Politeknik STIA LAN Jakarta, bertempat di Musholla Nurul Ilmi Kampus Politeknik STIA LAN Jakarta, Senin 27 Maret 2023.

Dalam ceramahnya, Nurliah mengatakan bahwa puasa adalah wujud ketaatan dan sebagai media untuk meningkatkan kualitas diri, juga memperbanyak perbuatan baik.

Puasa mendidik dan melatih jiwa, memperkuat dan menambah keinginan berbuat kebajikan dan membuahkan ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa wajib menghindarkan diri dari ucapan tidak baik.

Tingkatan Puasa Menurut Imam Al-Ghazali terdapat tiga level. Level pertama adalah shaumul umum, yaitu puasanya orang awam yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang atau sudah menjadi kebiasaan umum. Level kedua adalah shaumul khusus, yaitu puasanya orang-orang spesial yang lebih dari sekedar menahan haus, lapar dan hal-hal yg membatalkan. Mereka berpuasa untuk menahan indera, lisan, tangan, kaki dan segala anggota badannya dari perbuatan dosa dan maksiat, Level ketiga adalah shaumul khsushusil khusus, yaitu puasanya orang istimewa yg tidak hanya menahan diri dari maksiat tapi juga menahan hatinya dari keraguan, menahan pikirannya dari masalah duniawi serta menjaga diri dari berpikir selain Allah SWT. Standar batalnya puasa bagi mereka adalah apabila terbersit di dalam hati dan pikirannya tentang selain Allah SWT. Puasa level ketiga ini puasanya para nabi, shiddiqin dan muqarrabin.

Dalam pandangan Islam, kekuasaan adalah bagian dari perintah syariat yang sangat penting dan menjadi potensi ladang amal kebaikan yang berbuah pahala yang sangat besar. Tapi sebaliknya, jika disalahgunakan akan mendapatkan murka Allah dan siksa neraka. Kekuasaan sebagai sarana berbuat kebaikan dan mencegah kerusakan. Kekuasaan berwenang menangani urusan kemasyarakatan dengan aturan-aturan yg sejalan dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Mengapa begitu besar ganjaran kebaikan dan ancaman terhadap pemimpin? Sebab, pemimpinlah yang punya kuasa paling besar untuk mengarahkan masyarakat kepada kebaikan dengan kekuatan hukum dan aparat yang dimilikinya.

Shaum sebagai perisai dan benteng pertahanan kokoh yang akan melindungi orang yg melaksanakannya dari kelemahan rohani dan jasmani. Shaum juga merupakan amunisi penambah kekuatan beragama. Rasulullah SAW. bersabda dalam HR. Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal yang artinya Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Mu’adz menjawab, mau ya Rasulullah. Nabi bersabda yang artinya “Shaum itu perisai dan sedekah yg dapat menghapuskan kesalahan ibarat air dapat memadamkan api yang membara.”

Semoga, dengan puasa di bulan Ramadhan dapat menundukkan kekuasaan hati dan perbuatan kita dalam rangka ketaatan dan mencegah kemaksiatan. Insya Allah.

puasa #ramadhan #politeknik #stialanjakarta #kekuasaan

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/