Digital Army dan Character Building: Prasayarat TNI Terdepan dalam menjaga NKRI

Pusat Pembinaan Mental TNI mengadakan Rapat Koordinasi bertema “Prajurit Tangguh Membentuk Patriot NKRI” dengan mengundang Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA, sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut. Nurliah Nurdin memaparkan materi pembentukan karakter di hadapan sejumlah kolonel (letkol dan mayor), dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pembinaan Mental TNI. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Aspers Panglima TNI.

Penggunaan teknologi telah menggeser banyak hal dalam penyelenggaran pelayanan dan kehidupan yang telah merubah banyak aspek dari sisi kehidupan, sehingga respon dan penyesuaian merupakan suatu hal penting agar dimiliki Pusbintal TNI dan Bintal Angkatan dalam memberikan pembinaan. Di era digital ini perlu penyesuaian atas pelayanan kepada para prajurit dimanapun bertugas sehingga seluruh prajurit akan tetap memperoleh layanan sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu terungkap pada pelaksanaan Rakornis Teknis Pembinaan Mental TNI 2023 yang diselenggarakan oleh Pusbintal TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Kamis 9 Maret 2023.

Pada kesempatan tersebut Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta yang juga merupakan Guru Besar Akademik Ilmu Politik IPDN Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., memberikan materi Digitalisasi Pelayanan Menuju Organisasi Bintal TNI yang Berinovasi. Inovasi Pembinaan Mental melalui Digitalisasi untuk Mewujudkan Prajurit Patriot NKRI.

Dalam paparan materinya Nurliah mengatakan untuk mewujudkan prajurit patriot NKRI diperlukan Digitalisasi. Keunggulan digitalisasi ini untuk mengembangkan inovasi pemberian materi. Data yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain tidak terpengaruh cuaca buruk (digital signal). Berbagai tipe sistem komunikasi tersedia dan dapat digunakan oleh semua kalangan. Meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi, kegiatan lebih praktis dan mudah dilakukan. Digitalization in Character Building (Pembinaan Mental) memberikan kesempatan peserta didik dari jarak jauh bisa tetap belajar pada waktu yang bersamaan. Mendukung kemampuan pembentukan karakter dan mental dalam pembelajaran daring.

Pada paparan selanjutnya, Nurliah mengemukakan beberapa faktor yang mungkin saja menjadi pemicu munculnya peperangan di generasi berikutnya. Beberapa diantaranya adalah AI (Artificial Intelligence), military drone, cyber war, democracy brainwash, dan mind control. Ia mengatakan, banyak teknologi yang mulai mendukung domain lain. Teknologi ini dapat digunakan untuk menyebarkan kekuatan keras atau lunak. Teknologi penggunaan ganda dapat memengaruhi berbagai sekuritas di tingkat nasional untuk mencakup keamanan ekonomi, energi, sumber daya, lingkungan, dan data

Selanjutnya Nurliah menyampaikan Konsep Starfish dan Spiderweb dalam Digitalisasi Pembinaan Mental. Desentralisasi diakui sebagai solusi pemerintahan.
Keunggulan Starfish Model adalah:

  1. Penanganan di tingkat Lokal Lebih Cepat dibanding menunggu respon pusat.
  2. Intelegensi/ Kecerdasan/ Otak Tersebar ke Tingkat Lokal.
  3. Pengurus Lokal bisa Merespons Lebih Cepat.
  4. Sistem Terbuka, Menggugah Masyarakat Berkontribusi Aktif.

Hal ini salah satu cara memudahkan menjalankan tugas pokok TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945. Dan Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Materi dari Nurliah Nurdin diakhiri dengan penjelasan rekomendasi pembinaan mental yang terdiri dari perbaikan desain program bina mental; transformasi fasilitator bina mental; pemanfaatan teknologi informasi dan quality management system. Yang menarik disini adalah quality management system yang terbagi lagi menjadi manajemen perubahan, tindakan perbaikan dan pencegahan, tanggung jawab manajemen, sumber daya, pengawasan produk, pengendalian desain, serta proses produksi dan pengontrolan.

Share this:
https://esdm.riau.go.id/web/logs1/